SELAMAT DATANG DAN BERGABUNG DI SMK INFORMATIKA SUKMA MANDIRI CILEGON | TELAH DIBUKA PENDAFTARAN SPMB >> MENERIMA SISWA/I BARU ATAU PINDAHAN TA 2025-2026 >> GRATIS Biaya Pendidikan dan SPP ~ SMK Informatika Sukma Mandiri Kota Cilegon-Banten google-site-verification=XgeLr6JP0KPUYdlw2dMSOelDlRZh57eVXpbs2ApZ3M0

Minggu, 09 Juni 2024

 

COCO DAN BOBY

Karya Lisniawati

 

Sejatinya persahabatan hanya terjadi pada manusia. Namun, kali ini ada sepasang binatang yang bersahabat. Kedua binatang itu kucing dan anjing. Mereka tinggal di sebuah rumah di pinggiran kota. Sebut saja mereka Coco dan Boby. Mereka sudah tinggal bersama selama enam tahun.

Seperti biasa, Coco dan Boby menjelajahi lingkungan sekitar. Melewati sebuah taman dan melihat seorang anak kecil sedang menangis. Coco merasa kasihan melihat anak kecil itu.

"Hai, anak manis. Kamu kenapa?" tanya Coco kepada anak itu.

Seketika anak itu terdiam melihat keberadaan Coco dan Boby. "Aku lagi sedih, Cing. Anjing kesayanganku hilang seminggu yang lalu. Aku enggak tahu dia di mana."

Anak kecil itu kembali meneteskan air mata, dan dibalas dengan raut muka yang sedih dari Coco dan Boby.

"Di mana kamu ajak anjing itu main terakhir kalinya?" tanya Coco.

"Seingat aku di taman ini. Waktu itu aku tinggal sebentar untuk beli ice cream di depan." Anak itu mulai meraba-raba kejadian sebelumnya.

Coco pun menenangkan anak itu. "Tenang, kami akan bantu kamu."

"Boby, ayo kita bantu anak ini mencari anjingnya," ajak Coco.

"Ayo, Co, kita cari anjingnya," jawab Boby.

***

Titik awal untuk mereka mencari anjing itu adalah taman. Benar, terlebih dahulu mereka akan menyusuri taman, tempat mereka berada saat ini. Sekalipun mereka tidak melihat keberadaan anjing itu. Akhirnya, mereka beralih menyusuri lingkungan. Mereka berpencar ke berbagai arah. Coco dan anak kecil itu ke arah utara dan timur, sedangkan Boby ke arah selatan dan barat.

 "Ke mana anjing itu pergi? Aku sudah lelah," ucap anak itu.

"Nanti kita cari lagi, Anak manis. Kamu jangan sedih," ucap Boby.

"Lebih baik sekarang kita istirahat. Besok kita lanjut cari lagi," ajak Coco kemudian.

Mereka pun setuju dan bersedia untuk mengakhiri pencarian pada hari itu. Mereka pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah, mereka membersihkan diri sebelum akhirnya beristirahat.

***

Keesokan harinya mereka bertemu kembali di taman. Masih dengan tujuan yang sama, yakni mencari anjing itu. Mereka akan mencari anjing di lingkungan rumah anak kecil itu. Mereka tidak bisa berpencar dalam pencarian kali ini karena Coco dan Boby tidak mengetahui tempatnya. Coco dan Boby akan berjalan beriringan dengan anak kecil itu.

"Kita cari di dekat rumah aku dulu. Gimana?" tanya anak kecil itu.

"Kami ikut kamu aja," jawab Coco dan Boby.

Mereka menyusuri jalan demi jalan di lingkungan tersebut. Rumah-rumah warga tidak luput dari pandangan mereka. Kerap kali mereka berhenti saat mendengar gonggongan anjing. Barangkali itu anjing anak kecil itu.

"Aku kira itu anjing punya kamu," kata Boby.

"Gonggongan anjing aku enggak begitu. Aku ingat sekali," jawab anak itu.

"Yuk, lanjut lagi!" seru Coco.

Mereka melanjutkan pencarian anjing itu. Namun, tidak ditemukan keberadaannya. Pencarian kedua ini sangat melelahkan bagi mereka. Sampai mereka terengah-engah.

"Sepertinya anjing itu emang udah enggak ada di sekitar kita. Kita udah cari di taman, di perumahan, tapi enggak ketemu. Mending ikhlaskan aja," ujar Boby.

Anak kecil itu hanya menangis mendengar ujaran Boby. 

***

Pencarian ketiga mereka mulai kembali. Mereka akan mencari anjing itu di lingkungan rumah Coco dan Boby. Menurut Boby, pencarian ketiga ini akan gagal juga seperti pencarian sebelumnya. Sedangkan, Coco dan anak kecil itu tetap optimis akan menemukan anjing.

"By, kamu tetep ikut cari anjing itu, kan?" tanya Coco memastikan.

Boby menjawab agak ragu. "Aku di rumah aja, ya, istirahat."

Coco sebagai sahabatnya membujuk Boby agar tetap ikut dalam pencarian meski sering kali merasa kelelahan. Mereka pun berjalan mengelilingi lingkungan tempat tinggal Coco dan Boby secara bersama-sama. Sama sekali tidak terdengar gonggongan anjing di rumah-rumah warga. Mereka mulai heran dengan keberadaan anjing itu. Sepertinya ada yang tidak beres.

Kemudian, mereka memutuskan untuk mencari di belakang rumah Coco dan Boby. Di belakang rumah mereka terdapat hutan kecil yang jarang dijamah oleh warga. Hutan itu sangat sepi. Warga sekitar pun sering merasa takut bila mendengar kata hutan itu.

Hanya bermodalkan keberanian mereka memasuki hutan agar tidak lagi penasaran. Di tengah-tengah hutan, mereka menemukan seekor anjing yang terbaring lemah. Badannya benar-benar tidak berdaya. Bahkan, untuk sekadar menggonggong.

"Astaga, ada anjing di hutan ini. Sepertinya anjing ini kelaparan," ucap Coco kaget.

"Benar," jawab Boby dan anak kecil itu.

"Apa ini anjing punya kamu?" imbuh Boby.

Anak kecil itu memperhatikan anjing dengan saksama. Warna bulu, ukuran, dan mata itu dikenali oleh anak kecil itu.

"Itu anjing aku," ujar anak kecil itu.

"Benarkah?" tanya Coco dan Boby bersamaan.

Mereka membawa anjing itu keluar dari hutan. Dibawanya ke rumah Coco dan Boby untuk diberi makan dan minum. Sedangkan, anak kecil itu mengobati luka di tubuh anjing.

Setelah diberi makan dan diobati, anjing itu membuka mata perlahan. Di hadapannya ada anak kecil, sang majikan. Di sampingnya ada Coco dan Boby, binatang yang sudah menolongnya.

"Terima kasih sudah menolongku." Anjing itu masih terengah-engah.

Coco dan Boby menganggukkan kepala.

"Bolehkan aku jadi teman kalian?" tanya anjing itu tiba-tiba.

"Dengan senang hati," jawab Coco dan Boby.

***

Sejak saat itu mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Entah di rumah Coco dan Boby, taman, atau di rumah anak kecil itu.

 

 

 

0 comments:

Posting Komentar