COCO DAN BOBY
Karya Lisniawati
Sejatinya
persahabatan hanya terjadi pada manusia. Namun, kali ini ada sepasang binatang
yang bersahabat. Kedua binatang itu kucing dan anjing. Mereka tinggal di sebuah
rumah di pinggiran kota. Sebut saja mereka Coco dan Boby. Mereka sudah tinggal
bersama selama enam tahun.
Seperti
biasa, Coco dan Boby menjelajahi lingkungan sekitar. Melewati sebuah taman dan
melihat seorang anak kecil sedang menangis. Coco merasa kasihan melihat anak
kecil itu.
"Hai,
anak manis. Kamu kenapa?" tanya Coco kepada anak itu.
Seketika
anak itu terdiam melihat keberadaan Coco dan Boby. "Aku lagi sedih, Cing.
Anjing kesayanganku hilang seminggu yang lalu. Aku enggak tahu dia di
mana."
Anak
kecil itu kembali meneteskan air mata, dan dibalas dengan raut muka yang sedih
dari Coco dan Boby.
"Di
mana kamu ajak anjing itu main terakhir kalinya?" tanya Coco.
"Seingat
aku di taman ini. Waktu itu aku tinggal sebentar untuk beli ice cream di
depan." Anak itu mulai meraba-raba kejadian sebelumnya.
Coco
pun menenangkan anak itu. "Tenang, kami akan bantu kamu."
"Boby,
ayo kita bantu anak ini mencari anjingnya," ajak Coco.
"Ayo,
Co, kita cari anjingnya," jawab Boby.
***
Titik
awal untuk mereka mencari anjing itu adalah taman. Benar, terlebih dahulu
mereka akan menyusuri taman, tempat mereka berada saat ini. Sekalipun mereka
tidak melihat keberadaan anjing itu. Akhirnya, mereka beralih menyusuri
lingkungan. Mereka berpencar ke berbagai arah. Coco dan anak kecil itu ke arah
utara dan timur, sedangkan Boby ke arah selatan dan barat.
"Ke mana anjing itu pergi? Aku sudah
lelah," ucap anak itu.
"Nanti
kita cari lagi, Anak manis. Kamu jangan sedih," ucap Boby.
"Lebih
baik sekarang kita istirahat. Besok kita lanjut cari lagi," ajak Coco
kemudian.
Mereka
pun setuju dan bersedia untuk mengakhiri pencarian pada hari itu. Mereka pulang
ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah, mereka membersihkan diri sebelum
akhirnya beristirahat.
***
Keesokan
harinya mereka bertemu kembali di taman. Masih dengan tujuan yang sama, yakni
mencari anjing itu. Mereka akan mencari anjing di lingkungan rumah anak kecil
itu. Mereka tidak bisa berpencar dalam pencarian kali ini karena Coco dan Boby
tidak mengetahui tempatnya. Coco dan Boby akan berjalan beriringan dengan anak
kecil itu.
"Kita
cari di dekat rumah aku dulu. Gimana?" tanya anak kecil itu.
"Kami
ikut kamu aja," jawab Coco dan Boby.
Mereka
menyusuri jalan demi jalan di lingkungan tersebut. Rumah-rumah warga tidak
luput dari pandangan mereka. Kerap kali mereka berhenti saat mendengar
gonggongan anjing. Barangkali itu anjing anak kecil itu.
"Aku
kira itu anjing punya kamu," kata Boby.
"Gonggongan
anjing aku enggak begitu. Aku ingat sekali," jawab anak itu.
"Yuk,
lanjut lagi!" seru Coco.
Mereka
melanjutkan pencarian anjing itu. Namun, tidak ditemukan keberadaannya.
Pencarian kedua ini sangat melelahkan bagi mereka. Sampai mereka
terengah-engah.
"Sepertinya
anjing itu emang udah enggak ada di sekitar kita. Kita udah cari di taman, di
perumahan, tapi enggak ketemu. Mending ikhlaskan aja," ujar Boby.
Anak
kecil itu hanya menangis mendengar ujaran Boby.
***
Pencarian
ketiga mereka mulai kembali. Mereka akan mencari anjing itu di lingkungan rumah
Coco dan Boby. Menurut Boby, pencarian ketiga ini akan gagal juga seperti
pencarian sebelumnya. Sedangkan, Coco dan anak kecil itu tetap optimis akan
menemukan anjing.
"By,
kamu tetep ikut cari anjing itu, kan?" tanya Coco memastikan.
Boby
menjawab agak ragu. "Aku di rumah aja, ya, istirahat."
Coco
sebagai sahabatnya membujuk Boby agar tetap ikut dalam pencarian meski sering
kali merasa kelelahan. Mereka pun berjalan mengelilingi lingkungan tempat
tinggal Coco dan Boby secara bersama-sama. Sama sekali tidak terdengar
gonggongan anjing di rumah-rumah warga. Mereka mulai heran dengan keberadaan
anjing itu. Sepertinya ada yang tidak beres.
Kemudian,
mereka memutuskan untuk mencari di belakang rumah Coco dan Boby. Di belakang
rumah mereka terdapat hutan kecil yang jarang dijamah oleh warga. Hutan itu sangat
sepi. Warga sekitar pun sering merasa takut bila mendengar kata hutan itu.
Hanya
bermodalkan keberanian mereka memasuki hutan agar tidak lagi penasaran. Di
tengah-tengah hutan, mereka menemukan seekor anjing yang terbaring lemah.
Badannya benar-benar tidak berdaya. Bahkan, untuk sekadar menggonggong.
"Astaga,
ada anjing di hutan ini. Sepertinya anjing ini kelaparan," ucap Coco
kaget.
"Benar,"
jawab Boby dan anak kecil itu.
"Apa
ini anjing punya kamu?" imbuh Boby.
Anak
kecil itu memperhatikan anjing dengan saksama. Warna bulu, ukuran, dan mata itu
dikenali oleh anak kecil itu.
"Itu
anjing aku," ujar anak kecil itu.
"Benarkah?"
tanya Coco dan Boby bersamaan.
Mereka
membawa anjing itu keluar dari hutan. Dibawanya ke rumah Coco dan Boby untuk
diberi makan dan minum. Sedangkan, anak kecil itu mengobati luka di tubuh
anjing.
Setelah
diberi makan dan diobati, anjing itu membuka mata perlahan. Di hadapannya ada
anak kecil, sang majikan. Di sampingnya ada Coco dan Boby, binatang yang sudah
menolongnya.
"Terima
kasih sudah menolongku." Anjing itu masih terengah-engah.
Coco
dan Boby menganggukkan kepala.
"Bolehkan
aku jadi teman kalian?" tanya anjing itu tiba-tiba.
"Dengan
senang hati," jawab Coco dan Boby.
***
Sejak
saat itu mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Entah di rumah Coco dan
Boby, taman, atau di rumah anak kecil itu.
0 comments:
Posting Komentar